Selasa, 22 Desember 2015

Kemiskinan Masih Menghantui Rakyak Aceh

                                   

Assalamualaikum wr.b.....
           Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang misteri kemiskinan yang terus melanda rakyat aceh. 

      Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Kemiskinan sudah menjadi masalah global.





        Aceh jika dibandingkan dengan wilayah lain seperti Jawa, tidaklah dianggap miskin. Miskin di Aceh dengan miskin di Jawa sangatlah berbeda jauh. Di wilayah Jawa dikatakan warga miskin jika memang benar-benar tidak mempunyai tempat untuk tinggal, tetapi warga miskin di wilayah Aceh tidak benar-benar bisa dikatakan miskin karena miskin di wilayah Aceh dikategorikan minimal mempunyai sepeda motor dan tempat tinggal.





       Aceh merupakan provinsi yang kaya dengan sumber daya alam, baik dalam bentuk minyak dan gas bumi, perkebunan, pertanian, kelautan, dan sebagainya. Akan tetapi, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa perekonomian daerah ini secara sistematis tumbuh lebih lambat dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Dikarenakan pemerintah-pemerintah di Aceh tidak menanggapi serius akan permasalahan perekonomian di Aceh.





       Seperti yang saya ketahui, sebenarnya anggaran untuk Aceh itu banyak, yang jadi permasalahannya adalah pemerintah tidak tepat mengelola anggaran tersebut bahkan ada yang anggaran yang keluar dengan sia-sia.

Contohnya seperti di tempat saya tinggal di Sabang, disaat pemilihan walikota, ada calon yang menjanjikan jika ia terpilih maka anggaran akan dibagikan ke setiap anak sekolah dari SD sampai SMA di semua sekolah yang ada di Sabang. Dana yang dijanjikan untuk setiap murid adalah sebesar Rp. 2.000.000 .





   Terdapat 5 SMA, 8 SMP dan lebih dari 30 SD yang ada disabang. Bahkan ada 1 keluarga yang mendapatkan dana lebih dari Rp. 6.000.000 karena memiliki banyak keluarga yang masih duduk di bangku sekolah. Dan bayangkan saja, tidak semua murid yang mendapatkan dana itu adalah orang miskin, bahkan ada sekitar lebih dari 70% adalah murid kalangan menengah ke atas. Termasuk anak pejabat pun menerima dana tersebut. Dan mereka yang menjanjikan dana tersebut tidak memberitahukan darimana dana tersebut berasal.

Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa pemerintah tidak benar-benar memperhatikan masalah kemiskinan yang ada di Aceh.

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net